Tuesday, December 29, 2015

Laporan Praktikum Kimia Anorganik Cara-cara Menyatakan Konesetrasi Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK





Di Susun Oleh:
                 NAMA                            : YOGA PAMUNGKAS
                 NPM                                : E1G015059
                 PRODI                            : TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
                 KELOMPOK                  : 3 (TIGA)
                 HARI/JAM                     : KAMIS, 08.00 WIB
                 TANGGAL                     : 5  NOVEMBER 2015
                 KO-ASS                          : LORTINA SITANGGANG
                 DOSEN                           : Drs. SYAFNIL M.Si
                  OBJEK PRAKTIKUM   : CARA-CARA MENYATAKAN KONSENTRASI LARUTAN




LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
            Pada kehidupan sehari-hari  kita telah banyak menjumpai larutan, seperti larutan gula, larutan garam, larutan alcohol, larutan asam, dan masih banyak lagi larutan yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sangat penting kita untuk melakukan praktikum ini.
            Larutan merupakan campuran homogen antara dua zat atau lebih, yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volume nya. Disebut campuran karna susunan atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogeny karna susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.
            Fase larutan dapat berwujud gas, padat, ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam, dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain lain.

1.2             Tujuan Percobaan
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1.      Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan
2.      Mampu membuat larutan pada berbagai konsentrasi




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atausolven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. (Anonim:2015)
Fase larutan dapat berwujud  gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain. (syafnil:2015)
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan. apabila zat terlarut banyak sekali, sedangkan zat pelarutnya sedikit, maka dapat dikatakan bahwa larutan itu pekat atau konsentrasinya sangat tinggi. sebaliknya bila zat yang terlarut sedikit sedangkan pelarutnya sangat banyak, maka dapat dikatakan bahwa larutan itu encer atau konsentrasinya sangat rendah. ( Dikdasmen, 1997 )
            Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.
Contoh: Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B. maka:
XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0.3
XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0.7
·         XA + XB = 1
2. PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.
Contoh: Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat :
- gula = 5/100 x 100 = 5 gram
- air = 100 - 5 = 95 gram
3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
Contoh: Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !
- molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m
4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Contoh: Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?
- molaritas H2SO4 = (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter = 0.4 M
5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan. Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+. Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :
N = M x valensi  (anonym:2015)




BAB III
METODELOGI

3.1  Alat dan Bahan
Alat                                                     Bahan
1. Pipet Ukur                                       1. H2SO4
2. Pipet Gondok                                  2. NaCL
3. Neraca A nalitik                              3. NaOH
4. Botol Semprot                                 4. Etanol
5. Kaca Arloji                                      5. KLO3
6. Labu Ukur                                       6. HCL
7. Bola Hisap                                      7. Asam Oksalat
8. Sikat Tabung Reaksi                       8. Urea
9. Corong
3.2  Cara Kerja
1. Membuat Larutan NaCl 1%
            Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan Neraca Analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas.
2.   Membuat Larutan Etanol 5%
            Dipipet sebanyak 2,5 ml etanol absolut ( = 100% ) dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam Labu Ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas.
3. Membuat Larytan 0,01 M KIO3 ( Mr. 214 gram/mol )
            Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan Neraca Analitik, kemudian dimasukkan ke dalam Labu Ukur 50 ml dan dilarutkan ke dalam aquades sampai tanda batas.
4. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 ( Mr. 98 gram/mol )
            Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas.
#  Labu Ukur volume 50 ml diisi terlebih dahulu dengan aquades kira-kira sampai volume 25 ml, selanjutnya baru dipipetkan H2SO4 ke dalam labu, selanjutnya ditambah lagi dengan aquades sampai tanda batas. Cara seperti ini berlaku untuk pembuatan larutan asam kuat dan basa kuat yang lain.
5. Membuat Larutan 0,1 N HCl ( Mr. 36,5 gram/mol )
            Dipipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas
6. Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat ( Mr. H2C2O4. 2H2O. 126 gram/mol )
            Ditimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
7. Membuat Larutan 1 N NaOH ( Mr, 40 gram/mol )
            Ditimbang 0,2 gram asam oksalat dngan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
8. Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen ( N2 ) dalam Urea ( Mr. CO(NH2)2 60 gram/mol )
            Ditimbang 0,1086 gram urea dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
1. Membuat Larutan NaCl 1%
            Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan Neraca Analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas.
3.   Membuat Larutan Etanol 5%
            Dipipet sebanyak 2,5 ml etanol absolut ( = 100% ) dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam Labu Ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas.
3. Membuat Larytan 0,01 M KIO3 ( Mr. 214 gram/mol )
            Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan Neraca Analitik, kemudian dimasukkan ke dalam Labu Ukur 50 ml dan dilarutkan ke dalam aquades sampai tanda batas.
4. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 ( Mr. 98 gram/mol )
            Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas.
#  Labu Ukur volume 50 ml diisi terlebih dahulu dengan aquades kira-kira sampai volume 25 ml, selanjutnya baru dipipetkan H2SO4 ke dalam labu, selanjutnya ditambah lagi dengan aquades sampai tanda batas. Cara seperti ini berlaku untuk pembuatan larutan asam kuat dan basa kuat yang lain.
5. Membuat Larutan 0,1 N HCl ( Mr. 36,5 gram/mol )
            Dipipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas
6. Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat ( Mr. H2C2O4. 2H2O. 126 gram/mol )
            Ditimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
7. Membuat Larutan 1 N NaOH ( Mr, 40 gram/mol )
            Ditimbang 0,2 gram asam oksalat dngan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
8. Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen ( N2 ) dalam Urea ( Mr. CO(NH2)2 60 gram/mol )
            Ditimbang 0,1086 gram urea dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
4.2 Pembahasan
Membuat larutan NaCl 1 %
Dik : W=0,5 gram , V=50 ml
Dit : Berapa persen berat per volume (% W/V) larutan NaCl ?
Jawab :
% W/V =  X 100 %
            =  x 100 % = 1 %

Membuat larutan etanol 5 %
Dik : zat terlarut=2,5 ml, larutan=50 ml
Dit : Berapa persen volume larutan etanol?
Jawab :
 % V/V=  X 100 %
                 =  X 100 % = 5 %

Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr 214 gram/mol)
Dik :m=0,107 gram,  V=50 ml = 0,05 L
Dit : Berapa molaritas KIO3(Mr 214 gram/mol) ?
Jawab :
n=                  M =

n=  = 0,0005                          =  = 0,01 M        

Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr 98 gram /mol)
Dik : M= 0,1,  Mr H2SO$= 98 gram/mol
         L terlarut= 0,5 ml,  L larutan= 50 ml = 0,05 L
Dit : Berapa massa H2SO4 ?
Jawab :
M =
0,1 =
Gram zat terlarut (m) = 0,1 x 4,9 = 0,49 gram

Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr 36,5 gram/mol)
Dik : v zat terlarut 0,415 HCl 37 %,  Mr HCl 36,5 gram/mol, L larutan 50 ml
Dit : Berapa Normalitas HCl?
Jawab :
N =
Ek = gram zat terlarut/BE
BE =  =  = 36,5
Ek = 0,15355/36,5 = 0,0042
N =  =  = 0,08

Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr H2C2O4. 2 H2O. 126 gram/mol)
 Dik : m zat terlarut= 0,3151 gram, Mr 126 gram/mol), L larutan= 50 ml
 Dit : Berapa normalitas H2C2O4 ?
 Jawab :
 N =
 Ek = gram zat terlarut/BE
BE = =  = 63,
N =  X
   =  X  = 0,1 N

Membuat larutan 1 N NaOH (Mr 40 gram/mol)
Dik : m zat terlarut = 0,2, Mr NaOH= 40, L larutan = 50 ml = 0,05 L
Dit : Berapa Normalitas (N) NaOH ?
Jawab :
N =
Ek = gram zat terlarut/BE
BE =  =  = 40
N =  X
     =  X  =1 N

Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr urea 60 gram/mol)
Dik : massa zat terlarut adalah 0,1086 gram =108,6 miligram
         Mr urea = 60 gram/mol, L larutan = 50 ml = 0,05 L
Dit : Hitunglah nilai ppm Nitrogen (N2) ?
Jawab
Ppm =  =  = 2172

           



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Setelah melakukan praktikum ini, kita dapat:
1.      Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan
2.      Mampu membuat larutan pada berbagai konsentrasi

5.2 Saran
            Saran dalam percobaan ini,Praktikan harus mengikuti aturan praktikum dengan baik. Praktikan harus teliti untuk mengukur atau menimbang suatu zat agar hasil bisa lebih akurat.








JAWABAN PERTANYAAN

1.  80 gram H2SO4 dilarutkan dengan 120 gram air.
Diketahui : Mr. H2SO4 98 g / mol                   Mr. air ( H2O ) 18 g / mol
BJ H2SO4 1303 g / ml                                    BJ Air 1 g / ml
Konsentrasi H2SO4 100 %
Ditanya :       a. Persen berat
                        b. Molalitas
                        c. Molaritas
                        d. Fraksi mol zat terlarut
                        e. Fraksi mol zat pelarut
Jawab :
a)      Persen Berat = Massa zat terlarut  x 100%     =  80  x 100%
                                  Massa pelarut                       120
                 = 8000       = 66,69 %
                     120
b)      Molalitas ( m ) = mol zat terlarut                    =  98 gram / mol         
                                      kg pelarut                                 0,12 kg
                               = 816,67 mol
                                   1000 gram
c)      Molaritas ( M ) = mol zat terlarut
                                    Liter larutan
                 V terlarut =       80 gram                   = 61,39 ml
                                    1,303 gram / ml
                  V pelarut =    120 gram                    = 120 ml
                                      1 gram / ml
                  V larutan =   181,39 ml                    = 0,18139 l
                            M =   98 mol                         =  540,27 mol / l
                                    0,18139 l
d)     Fraksi Mol zat terlarut
        Mol terlarut = 0,816
٭                       X = jumlah mol terlarut        =  0,816  = 0,109
                             jumlah mol larutan            7,48
e)    Fraksi Mol zat pelarut
       Mol pelarut = 6,67
٭                      X = Jumlah mol pelarut         =  6,67  = 0,89
                                jumlah mol larutan             7,48
2.
Zat
Terlarut
Gram Zat
terlarut
Mol Zat
Terlarut
Volume
Larutan
Molaritas
NaNO3
25
A. 0,29
B. 0,241 L
1,2
NaNO3
C. 31,28 gram
D. 0, 368
16 liter
0,023
KBr
91
E. 0,76 mol
450 ml
F. 1,699 mol / l
KBr
G. 49,98 gram
0,42
H. 0, 233 l
1,8

A.    Mol zat terlarut           = massa           = 25     = 0,29
                                             Mr                 85
 
B.      M = mol zat terlarut
            Liter larutan
        1,2 =      0,29
                liter larutan
         Liter larutan   = 0,29  = 0,241 L    = 241, 167 ml
                                 1,2

C.       Mol        = massa zat terlarut
                                   Mr
          0,368       = massa terlarut
                                  85
     massa terlarut =  31,28 gram

 D.    M     = mol zat terlarut
                     Liter larutan
        0,023 = mol / 16              mol = 0,368

E.     Mol zat terlarut = gram zat terlarut     = 91     = 0,76 mol
                               Mr                   119
F.      M = Mol zat terlarut               = 0, 76 mol      = 1,699 mol / l
                  Liter larutan                        0,45 l

G.    Mol zat terlarut = gram zat terlarut
                                       Mr
                    0,42     = Gram terlarut
                                         119
            gram terlarut = 49,98 gram

H.       M         = mol zat terlarut
                            Liter larutan
          1,8         =         0,42
                            liter larutan
       liter larutan = 0,42       = 0, 233 l
                            1,8




DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015.Konsentrasi Larutan. https://id.wikipedia.org/wiki/Konsentrasi Larutan Diakses pada 10/11/2015
Dikdasmen.1997. Cara Menentukan Larutan. Medan: PT Sentosa Jaya

Syafnil. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Bengkulu: Laboratorium Teknologi Pertanian

No comments:

Post a Comment