Tuesday, December 29, 2015

Laporan Praktikum Kimia Anorganik Pengenalan Alat-alat Laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK


Di Susun Oleh:
                 NAMA                            : YOGA PAMUNGKAS
                 NPM                                : E1G015059
                 PRODI                            : TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
                 KELOMPOK                  : 3 (TIGA)
                 HARI/JAM                     : KAMIS, 08.00 WIB
                 TANGGAL                     : 22  OKTOBER 2015
                 KO-ASS                          : LORTINA SITANGGANG
                 DOSEN                           : Drs. SYAFNIL M.Si
                  OBJEK PRAKTIKUM   : PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM



LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

                Sebelum melakukan praktikum di laboratorium, kita harus mengenal dan mengetahui cara menggunakan semua alat-alat yang di gunakan dalam laboratorium kimia. Kita harus tau cara menggunakan dengan teknik dan prosedur yang benar. Walaupun sudah mengenal alat yang sejenis, namun perlu di ingat bahwa tiap alat telah mempunyai
prosedur yang telah di cantumkan oleh pabriknya. Untuk mempermudah  mengenal alat  kimia,digunakan pengelompokan yang umum dipakai dalam dunia laboratorium kimia. Yang dimana setiap alat mempunyai karakteristik, fungsi, maupun cara kerja yang berbeda. Keselamatan di laboratorium di pegaruhi oleh apakah kita mengenal alat-alat di laboratorium, sehingga kita dapat menggunakan alat-alat praktikum sesuai dengan prosedur dan fungsinya.
            Setiap orang yang akan melakukan kegiatan laboratorium, hendaknya mempunyai pengetahuaan yang baik tentang alat-alat laboratorium tersebut. Tanpa sepengetahuan itu tentu kegiatan pengamatan atau percobaan yang dilakukan dalam laboratorium tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, dan bahkan dapat merusak alat-alat tertentu atau membahayakan diri sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, sebelum kita melaksanakan kegiatan di laboratorium kimia, sebaiknya kita pelajari dulu fungsi atau kegunaan berbagai alat laboratorium tersebut
1.2             Tujuan Percobaan
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1.      Mengetahui fungsi dan nama alat-alat laboratorium
2.      Mengetahui jenis, sifat, dan fungsi zat kimia
3.      Mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Ilmu kimia adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan struktur, komposisi (susunan), perubahan, sifat materi, serta energy yang menyertai perubahan materi, khususnya dalam tingkat atom atau molekul. Dalam hal ini kimia merupakan ilmu yang di dasarkan pada fakta- fakta dan eksperimen yang dilakukan secara sistematik. Dengan demikian,kimia merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA), yaitu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kejadian kejadian yang dapat diamati di alam yang mengembangkan pola pikir ilmiah dalam memecahkan semua permasalahan yang berkaitan dengan alam. Pola pikir demikian di kenal dengan istilah metode ilmiah (scientific method).    (Benzenaditc, 2011)
            Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali (Braddy, 1999: 5).
            Sebelum memulai praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa di gunakan dalam laboratorium kimia. Selain itu juga harus tau cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar. Walaupun sudah mengenal alat-alat yang sejenis, tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah di tentukan oleh pabrik pembuatnya. Untuk memudahkan mengenal alat kimia, digunakan pengelompokan yang umum di pakai yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas. Setelah mengenal jenis-jenis peralatan, maka praktikan perlu mencoba menggunakannya.  (Penuntun Praktikum Kimia Anorganik, 2015)
            Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter, seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan (Chang, 2005).
                       

BAB III
METODELOGI

3.1  Alat dan Bahan
1. Gelas Piala                   16. Corong Pemisah                31. Klem Utilitas
2. Erlemeyer                    17. Desikator                           32. Oven
3. Labu Ukur                   18. Buret                                 33. Tanur
4. Petridish                      19. Corong                              34. Hot Plate
5. Gelas Ukur                  20. Rak Tabung Reaksi           35. Timbangan Analitis
6. Kaca Arloji                  21. Penjepit Tabung Reaksi    36. Alat Tulis
7. Tabung Reaksi            22. Statif dan Klem
8. Cawan Penguap           23. Sikat Tabung Reaksi
9. Mortal                          24. Segitiga
10. Krush                          25. Bola Hisap
11. Pipet Tetes                  26. Lampu Spirtus
12. Pipet Volum                27. Bunsen
13. Pipet Gondok                          28. Kaki Tiga
14. Batang Pengaduk        29. Botol Semprot
15. Sudip                           30. Kawat Kasa

3.2  Cara Kerja
            1. Menyiapkan Alat Tulis
            2. Mendengarkan dan mencatat penjelasan fungsi dari alat laboratorium
            3.  mengamati fungsi- fungsi- fungsi dari alat laboratorium

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
1

Digunakan untuk membuat larutan, mencampur larutan, menguapkan larutan, dan menyimpan larutan
2

Digunakan untuk mengukur larutan, tempat mereaksikan larutan, tempat menyimpan larutan.
3

Digunakan untuk mengukur larutan, tempat mereaksikan larutan, tempat menyimpan larutan.
4

Digunakan untuk menyimpan bahan dan sebagai media pertumbuhan mikroorganime.
5

Digunakan untuk mengukur volume larutan.
6

Sebagai wadah untuk menimbang zat kimia pada timbangan analitik.
7

Digunakan untuk mereaksikan zat dalam jumlah sedikit.
8

Sebagai media untuk mengeringkan suatu bahan dalam oven dan desikator.
9

Sebagai penghancur atau menghaluskan zat yang bersifat padat/kristal.
10

ebagai wadah untuk menggabungkan suatu zat. Bersifat inap dan terbuat dari porslen. Digunakan untuk memanaskan logam-logam.
11

Digunakan untuk mengambil zat dalam volume skala kecil, berpasangan dengan tabung reaksi.
12

Digunakan untuk mengambil zat atau larutan dalam ukuran tertentu, maksimal 5ml.
13

Untuk mengukur volume dengan ketelitian lebih tinggi dibandingkan pipet volume.
14

Terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk larutan atau campuran.


15

Digunakan untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padat, biasanya dalam bentuk kristal (ex:garam).
Untuk mengambil zat-zat yang tidak bereaksi dengan logam. (untuk zat yang bereaksi dengan logam menggunakan spatula plastik)

16

Digunakan untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Biasa digunakan untuk proses ekstraksi.
17

Digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang bebas dari air. Untuk mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
18

Sebagai alat filtrasi dan mengukur pentitrasi yang keluar, juga untuk mengukur volume larutan tritan yang digunakan dalam proses filtrasi.
19

Digunakan untuk memindahkan zat dan juga sebagai wadah penyaringan.
20

Sebagai tempat/wadah tabung reaksi.
21

Digunakan untuk menjepit/mengangkat tabung reaksi dalam keadaan panas.
22

Sebagai tempat menjepit dan mendirikan buret dalam proses filtrasi.
23

Digunakan untuk membersihkan bagian dalam tabung reaksi.
24

Digunakan untuk menahan gelas piala dengan tungku
25

Sebagai penghisap larutan pada pipet volume
26

Pemanas yang menggunakan spiritus yang dimasukkan dalam lampu.
27

Untuk memanaskan larutan dan juga sterilisasi dalam suatu proses.


28

Sebagai tungku, juga digunakan untuk menahan segitiga atau kawat kasa.

29

Sebagai wadah aquades dan sebagai pemindah aquades pada suatu tempat.
30

Untuk menahan gelas piala pada tungku.
31

Disebut juga klem serbaguna, digunakan sebagai penjepit alal-alat gelas, erlemeyer, gelas kimia dan yang lainnya.

32

Digunakan untuk memanaskan zat dari 0o-100o c. Dan digunakan juga untuk mengeringkan bahan dalam keadaan basah.
33

Digunakan untuk menentukan kadar abu dan memiliki ketebalan pintu yang sangat tebal. Bersuhu 100o-500oc.
34

Digunakan sebagai alat pemanas.
35

Digunakan untuk mengukur/menimbang suatu zat dengan ketelitian yang sangat tinggi.


4.2 Pembahasan
            Pada praktikum kali ini, kami mempelajari pengenalan terhadap alat-alat laboratorium beserta fungsi nya masing-masing. Tujuan di lakukan nya praktikum ini agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada di laboratorium.
            Dalam praktikum yang telah di lakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan di uraikan pengelompokan alat-alatnya.:
1.    Alat-alat pemanasan
Alat-alat yang digunakan dalam pemanasan adalah pembakar gas, kaki tiga, segitiga porselin, gegep, pemanas air, alat-alat porselin (cawan, pinggan).
a.       Kaki tiga
Kaki Tiga digunakan sebagai tungku, dimana diatasnya terdapat wadah bahan-bahan yang dipanaskan di antara ketiga kakinya tempat untuk pemanasan.
b.       Segitiga porselin
Segitiga porselin digunakan sebagai alat penopang wadah yang akan dipanaskan diatas kaki tiga.


c.        Gegep (penjepit)
Geget (penjpit) digunakan untuk membantu mengambil alat-alat yang tidak boleh diambil dengan tangan. Misalnya botol-botol timbang, alat-alat panas dan sebagainya.
d.      Cawan porselin (Crucible)
Cawan Porslin (crucible) digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, menggabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga menjadi bentuk yang stabil.
e.       Pinggan porselin (Evaporating Dish)
Pinggan porselin (Evaoratng Dish) digunakan untuk menguapkan / mereaksikan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi lebih kering dan mengkristalkan zat serta untuk menyublimkan zat.
2.    Alat-alat gelas 
Sebelum digunakan, alat-alat gelas harus diperiksa terlebih dahulu, apakah ada cacat dan diteliti kebersihannya. Apabila alat tersebut retak jangan meneruskan untuk penggunaannya. Kebersihan alat sangat penting, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat jika melakukan percobaan pada alat yang terkontaminasi.
Dibersihkan peralatan dengan sabun dan air keran. Digunakan sikat yang sesuai dengan ukuran dan kehalusan. Mula-mula dibilas peralatan gelas dengan air keran, kemudian satu atau dua kali dengan akuades. Kadang kala perlu direndam pipet atau buret beberapa lama dengan air sabun dan K2CrO7 serta H2SO4 bila sulit dihilangkan kotoran. Baliklah peralatan gelas yang bersih diatas serbet. Jangan mengeringkan peralatan gelas yang ditera  dalam oven atau diatas api langsung. Bilaslah peralatan gelas dengan pelarut atau larutan yang akan digunakan.
Jangan mengeluarkan cairan dari pipet atau buret terlalu cepat atau lambat karena bila terlalu cepat akan meninggalkan cairan yang sulit dihilangkan dan juga jangan terlalu lambat karena akan memperlambat percobaan.
a.        Gelas Wadah
Botol sebagai wadah pereaksi dapat dibedakan dengan warnanya yang gelap untuk tempat zat yang peka terhadap cahaya, oksidasi, botol tak berwarna dan lainnya. Tutup botol bermacam-macam ; tutup pipih tidak boleh ditaruh diatas meja, tutup paruh dan pipih tidak boleh diambil. Mulutnyapun bermacam-macam; mulut kecil untuk zat yang mudah menguap,dan mulut besar uantuk pereaksi selain itu.
b. Alat-alat untuk mereaksikan zat                                              
1)   Tabung reaksi
Terbuat dari gelas dan dapat dipanaskan, terutama digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.
2)   Gelas piala
Alat ini disebut juga gelas beker, fungsi utama adalah untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit. Dapat juga digunakan sebagai tempat larutan untuk memanaskan larutan zat kimia.
3)   Erlenmeyer
 Alat ini digunakan untuk tempat zat yang dititrasi dan bukan alat pengukur. Kadang-kadang boleh untuk memanaskan larutan.
3.        Alat-alat pengukur volume
           a.  Gelas ukur
Alat ini digunnakan untuk mengukur volume zat kimia cair, tidak boleh untuk mengukur pelarut panas.
            b.  Pipet ukur yang terdiri dari pipet gondok dan pipet volume
        Pipet gondok terbuat dari gelas, tengahnya membesar ujungnya meruncing. Untuk mengambil larutan dan pipet ini lebih tepat dibandingkan gelas ukur, dan dibantu degan propipet.
                 Pipet volum dibubuhi skala mirip dengan buret, untuk mengambil larutan dan lebih tepat dari gelas ukur.   
b.      Buret
Alat ini terbuat dari gelas berskala dan memiliki kran. Untuk melakukan titrasi, larutan dikeluarkan sedikit demi sedikit dari kran. Volume dapat dilihat dari skala. Untuk menggunakannya buret dicuci dua kali dengan larutan yang akan diisikan dan untuk titrasi dilakukan minimal tiga kali , hasilnya adalah rata-ratanya. Normalitas dan penitrasi jangan terlalu tinggi atau pekat dan volumenya sedikit mungkin (10 / 20 cc). Buret digunakan untuk menghantarkan volume yang diketahui dan dapat diubah-ubah.
            d. Labu ukur
Alat ini digunakan untuk membuat larutan standar atau larutan tertentu secepat-cepatnya.
4.        Alat lain
a.  Pengaduk gelas
Alat ini dipakai untuk mengambil suatu campuran atau larutan zat kimia dalam bentuk serbuk, padat, dan pasta ketika melakukan reaksi kimia dan untuk membantu menuangkan cairan dalam proses penyaringan.
b.  Gelas arloji
Alat ini terbuat dari gelas, berguna untuk alas dan menimbang zat kristal, untuk menutup bejana saat pemanasan dan untuk menguapkan cairan.
c.       Corong
Alat ini terbuat dari gelas, untuk membantu memasukkan larutan cair ketempat yang sempit mulutnya.



d. Botol semprot
Alat ini digunakan untuk  membersihkan dinding bejana dari sisa-sisa endapan, mengeluarkan air/cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat menyimpan air .
e. Eksikator
Alat ini digunakan untuk menyimpan zat agar tetap kering  atau untuk mengeringkan zat. Zat pengering yang dipakai adalah zat hogroskopis seperti CaO, CaCl2 anhidrid, PCl5. Jangan memasukkan benda yang terlalu panas, karena akan menyebabkan udara didalamnya akan berkembang dan dapat mengangkat tutupnya, disamping itu suhu benda/bahan akan lambat turunnya, sehingga tidak dapat cepat ditimbang.












BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Setelah melakukan praktikum ini, kita dapat:
1.      Mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium
2.      Mengetahui jenis, sifat, dan fungsi zat kimia
3.      Mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium

5.2 Saran
            Setelah melakukan praktikum ini, buat mahasiswa usahakan untuk selalu mengingat alat-alat beserta fungsi dan cara menggunakan alat-alat praktikum tersebut. Sehingga dapat memudahkan dalam percobaan-percobaan selanjutnya.






DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Pengenalan Alat-alat Laboratorium.                https://bezenaddict.wordpress.com/2011/05/30/pengenalan-alat-alatlaboratorium/.     Diakses pada 27/10/2015
Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama. Penerbit     Erlangga: Jakarta.
Raymond. Chang. 2005. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi ketiga. Erlangga : Jakarta.

Syafnil. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Bengkulu: Laboratorium Teknologi Pertanian

No comments:

Post a Comment